Untuk memudahkan kita untuk memahami
apa itu Bios dan bagaimana cara kerjanya pada circuit board ,kita analogikan IC
bios adalah sebuah hard disk. selayaknya Harddisk IC bios memiliki ruang
penyimpanan/memori yang disebut dengan Rom.Masing masing IC bios juga memiliki
Variasi kapasitas simpan didalamnya. File Bios disebut dengan Firmware dimana
Firmware ini akan menjalankan EC (embedded controller) untuk lalu lintas
interface dalam Circuit.
EC Bios pertama sekali mengurus Power management termasuk system shutdown,
pengaturan switching signal ~led indicator~dan sensor lainnya Berkomunikasi
dengan Southbridge dan bersama sama mengatur Trigger signal,data interface
terhadap device lainnya.
Di Era terkini PCH atau Southbridge/Northbridge memiliki firmware tersendiri
yang disebut dengan Main Bios .dimana disini tidak ada pengaturan power
management.
sebagaimana EC Bios bertugas.
Firmware Bios harus sesuai dengan susunan circuit board ,motherboard
manufacture biasanya menyediakan firmware ini di situs resmi product mereka,
Sebagai teknisi kita harus mencatat kode motherboard yang akan kita back up
file biosnya agar pada saat dibutuhkan kita sudah memiliki database yang pasti
untuk setiap circuit yang berbeda.
Kesalahan instalasi firmware akan menyebabkan sircuit pada motherboard tidak
berfungsi sama sekali.berbeda circuit maka akan berbeda pula Firmwarenya.
Bios bug atau corrupt jika kita analogikan seperti CPU walupun semua power dan
devicenya baik tanpa Windows(OS) semua periperial tidak dapat berfungsi.
Selayaknya CPU ,IC Bios juga dapat di Flash ulang dengan cara menggantikan file
yang lama dengan yang baru dan sesuai dengan kode motherboardnya. .
Penginstalan/Flash dapat dilakukan dengan menggunakan eprome programmer.
Bios juga dapat diupdate melalui windows dengan cara mendownload firmware yang
sesuai pada situs resmi masing masing product .Pastikan adaptor dan battery
terpasang dan menggunakan firmware yang benar.
kegagalan dalam mengaupdate bios dapat menyebabkan Motherboard mati.